Sabtu, 17 Oktober 2015

Kehilangan Sorban

Suatu ketika Abu Nawas kehilangan sehelai sorbannya.
Temannya bertanya,
"Wahai Abu Nawas, apakah kamu tidak sedih telah kehilangan sorban?"
"tidak, aku optimis dan kamu telah melihat sendiri bahwa aku telah menawrkan hadiah setengah keping uang perak bagi siapa saja yang berhasil menemukannya."

"Tetapi penemunya tentu tidak akan mengembalikan sorbanmu, karena hadiah yang kamu berikan tidak sebanding dengan nilai sorban yang seratus kali lipat itu."
Abu Nawas pun menjawab,
"Sudah aku pikirkan hal itu, aku juga membuat pengumuman bahwa sorban yang hilang itu kondisinya kotor sekali dan tua, berbeda dengan yang sebenarnya."

Sekilas percakapan Abu Nawas dengan teman kampung di desanya ini terinspirasi dari saudaraku yang bernama Wawan, yang ada di kampung, hai jangan menyesali dan bersedih begitu sobat, ikhlaskan saja apa yang telah diambil oleh Alloh tersebut.
Okay...

Terpancing Emosi

Seorang teolog sakit, ia mendengar bahwa Abu Nawas itu seorang yang mistikus.
Dan dalam keadaannya yang setengah sadar, ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya.
Akhirnya ia dikirimkan kepada Abu Nawas.

"Buatkan aku doa yang bisa membuatku memasuki dunia lain, bukankah engkau terkenal pandai dalam berhubungan dengan dimensi lain," kata teolog.
"Dengan senang hat," kata Abu Nawas.

"Tuhan...tolonglah aku, setan...tolonglah aku," ujar Abu Nawas.
Lupa dengan rasa sakitnya, teolog ini bangkit dari duduknya karena tersinggung luar biasa.
"Abu Nawas, kamu pasti sudah gila," kata teolog ini.
"Tidak sepenuhnya sahabatku, seseorang yang berada dalam kondisi seperti engkauini, tidak akan mampu menangkap kesempatan.
Jika ia melihat dua alternatif, ia mencoba membuktikan yang mana yang berhasil."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar