Jumat, 16 Oktober 2015

Kisah Abu Nawas, Orang Tercerdik di Dunia

Kisah Abu Nawas, Orang Tercerdik di Dunia Abu Nawas adalah seorang tokoh yang mungkin sering Anda dengar waktu masih kecil. Kisah Abu Nawas, orang tercerdik di dunia sudah santer terdengar sejak dahulu dan beliau dalam biografinya dikatakan sebagai orang tercerdik atau tercerdas di dunia. Mengapa bisa begitu? Tentu ada berbagai alasan mengapa banyak orang mengatakan bahwa Abu Nawas adalah orang tercerdik dan tercerdas di dunia. Jika ingin tahu, kita harus melihat lebih jauh biografi singkatnya.
Kisah Abu Nawas, Orang Tercerdik di Dunia dan Biografi Singkatnya
Kisah Abu Nawas, orang tercerdas di dunia ini juga pernah diceritakan di berbagai majalah anak-anak. Tetapi bukan berarti dia adalah tokoh fiktif karena Abu Nawas pernah hidup di dunia ini. Nama asli dari Abu Nawas sendiri lumayan panjang, yaitu Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami, beliau adalah seorang pujangga dan penyair sastra Arab Klasik yang sangat terkenal. Dia lahir pada tahun 145 H atau 747 M di kota Ahvaz Persia atau Iran. Namanya juga sangat sering dikaitkan dengan kisah terkenal “1001 Malam” karena dia pernah muncul beberapa kali di dalam kisah tersebut. Dari situ jugalah banyak orang mengenal nama Abu Nawas.
Sejak kecil Abu Nawas adalah seorang anak yatim, ibunya hanya bekerja sebagai pencuci kain wol dan seorang wanita Persia bernama Jalban. Ayahnya adalah Hani al-Hakam dan dia bekerja sebagai anggota legiun militer Marwan II. Kemudian ibunya membawa Abu Nawas ke kota Bashrah, Irak dan disanalah dia belajar banyak sekali pengetahuan-pengetahuan baru.
Kisah Abu Nawas saat masa muda sendiri penuh dengan hal-hal yang kontroversial hingga dia juga terkenal sebagai tokoh unik dalam khazanah sastra Arab Islam. Dia membuat berbagai macam sajak-sajak yang sarat akan nilai spiritual serta keadilan dan kemanusiaan. Selama hidupnya dia juga belajar ilmu Hadits, sastra Arab, dan Al-Qur’an dari berbagai tokoh-tokoh terpelajar lainnya.
Kemudian Abu Nawas bertemu dengan Walibah bin Habab al-Asadi dimana hal ini akhirnya menjadikan gaya bahasa Abu Nawas lebih halus dari yang sebelumnya sangat kasar. Saat itulah Abu Nawas berada dalam puncak karir kesusastraan Arab. Setelah itu, dia pergi ke Kufah dimana dia mendapatkan gemblengan dengan hidup bersama orang-orang Arab Badui yang bertujuan untuk memperhalus serta memperdalam bahasa Arab. Itulah biografi Abu Nawas.
Abu Nawas, Sang Penyair Terkenal
Abu Nawas menjadi penyair terkenal, dia akhirnya pindah ke Baghdad dimana tempat ini adalah pusat kejayaan dan peradaban pada masa itu. Dia juga banyak bergaul dengan bangsawan-bangsawan dan dia terkenal sebagai penyair yang suka menjilat para penguasa. Abu Nawas juga senang berhura-hura dan hidup glamour.
Dalam suatu kisah sastra Arab berjudul Al-Wasith fil Adabil 'Arabi wa Tarikhihi, Abu Nawas dikisahkan sebagai sastrawan dan penyair dengan banyak talenta, pandai, jenaka, dan juga berlidah tajam. Ia juga terkenal sebagai seorang penyair yang lucu dan suka bertingkah tidak lazim. Pada akhirnya dia menjadi penyair Istana saat dipanggil oleh Raja Harun Al Rasyid.
Akhir Kisah Abu Nawas
Di masa-masa akhir hidupnya Abu Nawas mengalami masalah dengan para penguasa yang mengakibatkan dia dipenjara. Hal ini mengubah hidupnya 180 derajat, tetapi pada titik ini kehidupan spiritualnya mulai diangkat. Syair-syairnya yang dulu berisi kepongahan, pada masa ini memiliki nuansa-nuansa religi. Mengenai kapan dia meninggal ada banyak versi, tetapi dia diketahui dimakamkan di Syunizi, jantung kota Baghdad dan itulah akhir dari kisah Abu Nawas, orang tercerdik di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar