Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang
dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini— sufi, tokoh super
lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan
pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad.
Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar
bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang
pasir. Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat
dan kegemaran orang Arab”, la juga pandai bersyair, berpantun dan
menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad
bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al
Rasyid Raja Baghdad.
Nama Abu Nawas begitu populernya sehingga cerita-cerita yang mengandung humor banyak yang dinisbatkan berasal dari Abu Nawas.
Nama Abu Nawas begitu populernya sehingga cerita-cerita yang mengandung humor banyak yang dinisbatkan berasal dari Abu Nawas.
Tokoh
semacam Abu Nawas yang mampu mengatasi berbagai persoalan rumit dengan
style humor atau bahkan humor politis temyata juga tidak hanya ada di
negeri Baghdad. Kita mengenal Syekh Juha yang hampir sama piawainya
dengan Abu Nawas juga Nasaruddin Hoja sang sufi yang lucu namun cerdas.
Kita juga mengenal Kabayari di Jawa Barat yang konyol namun temyata
juga cerdas.
Abu Nawas! Setelah mati pun masih bisa membuat orang tertawa. Di depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa leluasa masuk untuk berziarah ke makamnya. Apa maksudnya dia berbuat demikian. Mungkin itu adalah simbol watak Abu Nawas yang sepertinya tertutup namun sebenarnya terbuka, ada sesuatu yang misteri pada diri Abu Nawas, ia sepertinya bukan orang biasa, bahkan ada yang meyakini bahwa dari kesederhanaannya ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat dengan rakyat jelata bahkan konsis membela mereka yang lemah dan tertindas.
Abu Nawas! Setelah mati pun masih bisa membuat orang tertawa. Di depan makamnya ada pintu gerbang yang terkunci dengan gembok besar sekali. Namun di kanan kiri pintu gerbang itu pagarnya bolong sehingga orang bisa leluasa masuk untuk berziarah ke makamnya. Apa maksudnya dia berbuat demikian. Mungkin itu adalah simbol watak Abu Nawas yang sepertinya tertutup namun sebenarnya terbuka, ada sesuatu yang misteri pada diri Abu Nawas, ia sepertinya bukan orang biasa, bahkan ada yang meyakini bahwa dari kesederhanaannya ia adalah seorang guru sufi namun ia tetap dekat dengan rakyat jelata bahkan konsis membela mereka yang lemah dan tertindas.
Begitu banyak cerita lain
yang diadopsi menjadi Kisah Abu Nawas sehingga kadang-kadang cerita
tersebut nggak masuk akal bahkan terlalu menyakitkan orang timur, saya
curiga jangan-jangan cerita-cerita Abu Nawas yang sangat aneh itu
sengaja diciptakan oleh kaum orientalis untuk menjelek-jelekkan
masyarakat Islam. Karena itu membaca cerita Abu Nawas kita harus kritis
dan waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar