Kalau mendengar nama Abu Nawas, saya jadi
terknang cerita lucu saat masih duduk diSekolah Dasar/SD (pasti dah
dengar juga kan?) Di negara kita, ia diknal sbg seorg tokoh cerdik yg
sarat dgn cerita2 lucu/Humor. Perseteruannya dgn Raja Harun al-Rasyid
slalu menjadi cerita utama anak2 kecil bahkan remaja. Hebatnya, kisah
lucu Abu Nawas seakan tak pernah habis. Selalu ada cerita lucu yg baru
hingga akhirnya ia dikenal dgn seorg humoris yg sgt pintar.
Raja Harun Al-Rasyid, yg disebut sbg Raja Dinasti Abbasiyah paling pintar, tak pernah brhasil mengalahkannya. Berbagai macam cara atau tipudaya dilakukan oleh raja Harun ke Abu Nawas dgn kecerdikannya slalu slamat dari ancaman penjara atau hukuman dari Raja Harun.
Raja Harun Al-Rasyid, yg disebut sbg Raja Dinasti Abbasiyah paling pintar, tak pernah brhasil mengalahkannya. Berbagai macam cara atau tipudaya dilakukan oleh raja Harun ke Abu Nawas dgn kecerdikannya slalu slamat dari ancaman penjara atau hukuman dari Raja Harun.
Berikut ini akan dibahas ttg Kisah Singkat dari Abu Nawas
Abu Nawas adalah salah seorang penyair dan pujangga sastra Arab
klasik. Namanya sring dikaitkan dgn cerita Seribu Satu Malam. Ia
dilahirkan pada 145 H atau 747M di kota Ahvaz Persia (Iran). Abu Nawas
memiliki nama asli Abu Ali al-Hasan bin Hani Al-Hakami, dari ayah
seorg anggota legiun militer Marwan II yaitu Hani Al Hakam yg seorg
Arab dan ibu seorg Persia bernama Jalban dimana pekerjaannya mencuci
kain wol. Sejak kecil Abu Nawas sudah yatim, ibunya harus banting tulang
bkerja keras utk memenuhi kebutuhan keluarga. Abu Nawas juga sperti
anak lainnya dimana umurnya waktu kecil dihabiskan utk belajar. Abu
Nawas sgt menyukai syair. Ia blajar sastra Arab dari Abu Zaid al-Anshari
dan Abu Ubaidah. Ia juga memperdalam Al Quran dari seorg ahli yg
bernama Ya’qub al Hadrami sedangkan ilmu hadist blajar dari Abu Walid
bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al Qattan dan Azhar bin
Sa’ad as Samman.
Orang2 yg sgt mempengaruhi gaya bahasa Abu Nawas dlm menulis syair adl Walibah bin Habab al-Asadi. Ia adlh penyair dari Kufah yg sgt tertarik dgn bakat Abu Nawas. Dari penyair inilah akhirnya gaya bahasa syair Abu Nawas yg awalnya kasar menjadi lebih halus berkelas & teratur. Dlm gemblengan nya lah, Ia berhasil mencapai puncak karirnya.
Orang2 yg sgt mempengaruhi gaya bahasa Abu Nawas dlm menulis syair adl Walibah bin Habab al-Asadi. Ia adlh penyair dari Kufah yg sgt tertarik dgn bakat Abu Nawas. Dari penyair inilah akhirnya gaya bahasa syair Abu Nawas yg awalnya kasar menjadi lebih halus berkelas & teratur. Dlm gemblengan nya lah, Ia berhasil mencapai puncak karirnya.
Abu Nawas yg sudah terknal itu kmudian pindah ke Baghdad yg mrupakan
pusat peradaban & kejayaan dunia saat itu (mungkin kalo skrg sperti
Amerika). Dipusat peradapan Dinasti Abbasyiah inilah ia kemudian byk
bergaul dgn para bangsawan. Abu Nawas sring brsyair utk para bangsawan.
Tentunya syairnya byk yg berisi kata2 pujian dan sanjungan agar mrka
snang dan memberikan upah yg tinggi utk Abu Nawas. Ia jadi terkenal sbg
penyair yg menjilat penguasa utk kpentingan dirinya. Gaya hidupnya
menjadi sring glamour dan hura-hura, byk hal kontroversial yg
dilakukannya. Ia tampil sbg tokoh unik sekaligus kontroversial dlm
khasanah sastra Arab. Didlm suatu kitab sejarah sastra Arab yg brjudul
Al-Wasith fil Adabil, Ia diceritakan sbg seorg penyair & sastrawan
yg multi talenta, cerdik, multivisi, tajam berkata & tentunya
jenaka. Ia sebenarnya juga menulis karya2 ilmiah akn tetapi jarang
dibahas dan trtutup oleh karya syairnya. Ia trkenal sbg penyair yg
jenaka, brtingkah lucu & tk lazim. Kepandaiannya dlm menulis syair
& puisi memikat penguasa saat itu yaitu Raja Harun Al Rasyid yg
kmudian memanggilnya ke istana utk dijadikan syairul bilad/penyair
istana.
Abu Nawas tak slalu berlimpah kemewahan. Diakhir hidupnya ia malah
terkena masalah dgn penguasa setempat. Ketika Ia membaca puisi Kafilah
Bani Mudar utk Khalifah, tak disangka Khalifah tersinggung dgn puisi Abu
Nawas. Sang penguasa akhirnya menjebloskan Abu Nawas ke penjara.
Dipenjara inilah khidupan nya brubah drastis yg semula pnuh kemewahan
menjadi penuh keprihatinan, namun justru saat itulah sisi spiritualnya
terketuk. Ia jadi sring mendekatkan diri pada Alloh. Syair2 dan puisinya
yg awalnya berisi kepongahan & keglamoran menjadi lbih bernuansa
religi/kepasrahan kepd Alloh. Seorg sahabatnya, Abu Hifan bin Yusuf
memberi kesaksian, akhir hayat Abu Nawas sgt diwarnai dgn kegiatan
ibadah. Salah satu bait puisinya yg sgt indah merupakan ungkapan rasa
sesal yg amat dlm akan masa lalunya.
Syair: "Ilahi lastu lil firdausi ahlan. Wa la aqwa ala nari al-jahimi"
yg sring kita dengar sbg karya Abu Nawas, menggambarkan betapa jenakanya
dia. Konon, didlm kubur Abu Nawas membaca doa diatas sehingga ia slamat
dari amukan Munkar-Nakir. Kalau diartikan doa itu emang agak lucu: "masuk surga tak pantas, masuk neraka tidak kuat"
Mungkin, dari sikap-sikapnya yg nyeleneh hehe. Mengenai tahun
meningalnya, byk versi yg saling berbeda. Ada yg menyebutkan thn
190H/806M, ada pula yg 195H/810M. Smentara yg lain thn 198H/813M. Konon
Abu Nawas mninggal karna dianiaya oleh se2org yg disuruh oleh kluarga
Nawbakhti yg menaruh dendam kepadanya. Ia dimakamkan di Syunizi di
jantung Kota Baghdad. SELESAI..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar